Pada masyarakat islam, ukhuwah
islamiyah merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar, karena hal ini
salah satu dari keimanan uang sejati. Allah awt. Berfirman,
“sesungguhnya
orang orang mukmin itu bersaudara, karena itu damai kanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan
rahmat.”(al-Hujuraat: 10)
Ketika
ukhuwah islamiyah hendak diperkokoh, setiap kali ada berita buruk yang dating,
harus dilakukan tabayyun atau teliti terlebih dahulu kebenaran berita itu. Allah
awt. Berfirman,
Artinya:
“wahai orang orang yang beriman! Jika seorang yang fasik dating kepadamu
membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan
suaru kaum karena kebodohan(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali
perbuatan itu.”(al-hujurat: 6)
Surah
al hujuraat :6 di atas menggunakan kata naba’ bukan khabar. M. Quraish Shibab
dalam bukunya secercah cahaya ilahi. Hlm 262. Membedakan makna kata itu. Kata
naba’ menunjukan ‘berita penting’ sedangkan khabar’ menunjukan ‘berita secara
umun. Al-Quran memberi petunju bahwa berita yang perlu diperhatikan dan
diselidiki adalah berita yang sifarnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong
kosong dan berita yang tidak bermanfaattidak perlu diselidiki, bahkan tidak
perlu didengarkan karena hanya akan kmenyita waktu dan energy.
Mengingat
kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting ada beberapa hal yang harus
kita hindari agar ukhuwah islamiyah terpelihara. Allah swt berfirman:
“wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain,
(karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) lebih baik dari mereka(yang
mengolok-olok). Dan jangan pulaperempuan-perempuan (mengolok-olokan) perepmpuan
lain,(karena) boleh jadi (perempuan yang diperolok-olok) lebih baik dari
permpuan(yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela saru sama lain, dan
janganlah kamu saling memanggildengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah panggilan yang buruk(fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak
bertoabat, maka mereka itulah orang otang yang zalim. Wahai orang otang yang
baeriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sebenarnya sebagian dari prasangka
itu dosa, dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lainm dan jangamlah ada di
antara kamu yang menggunjing sebagian dari mereka. Apakah ada diantra kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah swt
maha penerima tobat, maha penyayang.” (al-Hujuraat: 1112)
Dari
ayat diatas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah tetap
terpelihara, yaitu sebagai berikut:
1. Memperolok-olok, baik
antarindividu maupun antar kelompol, baik dengan kata kata maupun dengan bahasa
isyarat karena hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan dan
permusuhan.
2. Mencaci atau menghina
orang lain dengan kata kata yang menyakitkan.
3. Memanggil orang lain
dengan palggilan gelar gelar yang tidak disukai.
4. Berburuk sangka, ini
merupakan sikap yang bermula dari iri hati (hasad) . akibarnya ia berburuk
sangka bila seseorang mendapatkan kenikmatan atau keberhasilan.
5. Mencari cari keslahan
orang lain.
6. Bergunjing dengan
membicarakan keadaan orang lain yang bila ia ketahui tentu ia tidak menyukai, apalagi
bila hal itu menyangkut rahasia pribadi seseorang.
terimakasih telah membaca artikel ini
0 komentar:
Posting Komentar