Blogroll

hanya kampus Bogor Educare yang bener-bener Gratis 100%

Cari Blog Ini

Selasa, 14 Maret 2017

faktor-faktor perusak ukhuwah islamiyah


            



 Pada masyarakat islam, ukhuwah islamiyah merupakan sesuatu yang sangat penting dan mendasar, karena hal ini salah satu dari keimanan uang sejati. Allah awt. Berfirman,
            “sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara, karena itu damai kanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.”(al-Hujuraat: 10)
            Ketika ukhuwah islamiyah hendak diperkokoh, setiap kali ada berita buruk yang dating, harus dilakukan tabayyun atau teliti terlebih dahulu kebenaran berita itu. Allah awt. Berfirman,
            Artinya: “wahai orang orang yang beriman! Jika seorang yang fasik dating kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suaru kaum karena kebodohan(kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu.”(al-hujurat: 6)
            Surah al hujuraat :6 di atas menggunakan kata naba’ bukan khabar. M. Quraish Shibab dalam bukunya secercah cahaya ilahi. Hlm 262. Membedakan makna kata itu. Kata naba’ menunjukan ‘berita penting’ sedangkan khabar’ menunjukan ‘berita secara umun. Al-Quran memberi petunju bahwa berita yang perlu diperhatikan dan diselidiki adalah berita yang sifarnya penting. Adapun isu-isu ringan, omong kosong dan berita yang tidak bermanfaattidak perlu diselidiki, bahkan tidak perlu didengarkan karena hanya akan kmenyita waktu dan energy.
            Mengingat kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting ada beberapa hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah terpelihara. Allah swt berfirman:
            “wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) lebih baik dari mereka(yang mengolok-olok). Dan jangan pulaperempuan-perempuan (mengolok-olokan) perepmpuan lain,(karena) boleh jadi (perempuan yang diperolok-olok) lebih baik dari permpuan(yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela saru sama lain, dan janganlah kamu saling memanggildengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk(fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertoabat, maka mereka itulah orang otang yang zalim. Wahai orang otang yang baeriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sebenarnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lainm dan jangamlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian dari mereka. Apakah ada diantra kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah swt  maha penerima tobat, maha penyayang.” (al-Hujuraat: 1112)
            Dari ayat diatas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah tetap terpelihara, yaitu sebagai berikut:
1.      Memperolok-olok, baik antarindividu maupun antar kelompol, baik dengan kata kata maupun dengan bahasa isyarat karena hal ini dapat menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan dan permusuhan.
2.      Mencaci atau menghina orang lain dengan kata kata yang menyakitkan.
3.      Memanggil orang lain dengan palggilan gelar gelar yang tidak disukai.
4.      Berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari iri hati (hasad) . akibarnya ia berburuk sangka bila seseorang mendapatkan kenikmatan atau keberhasilan.
5.      Mencari cari keslahan orang lain.

6.      Bergunjing dengan membicarakan keadaan orang lain yang bila ia ketahui tentu ia tidak menyukai, apalagi bila hal itu menyangkut rahasia pribadi seseorang.
terimakasih telah membaca artikel ini

0 komentar:

Posting Komentar